Sisi Lain Produk Makanan

paankbilang.blogspot,
diambil dari kompas.com
Lagi Lagi tentang 'bahaya makanan'.
It's OK lah.
Saya pikir informasi ini berguna buat anda.

Tahukah anda, kalau:

Nata de Coco merupakan hasil fermentasi air kelapa. (sampai sini OK dan aman). Namun ternyata para pembuat nata de coco mempercepat produksi dengan menambahkan pupuk ZA (Belanda:Zwavelzuur Amonia) yang sebenarnya tidak layak untuk food production.
Perusahaan besar seperti Sarxxxxxxxxxxx [jangan sebut merk], dsb yang menjual produknya di pasar grosir mengumpulkan produk dari pembuat nata de coco rumah tangga dan lalu mengemasnya menjadi menarik.

Dipakainya bahan campuran pupuk ZA (Zink Amonia) adalah untuk mempercepat proses fermentasi, dengan takaran : 90 literair/250 ml pupuk ZA.


Siswa-siswa sebuah SMU swasta melakukan penelitian untuk mengukur kadar Vitamin C dalam berbagai buah dan juga produk di pasaran yang mencantumkan "Mengandung Vitamin C". Tes dilakukan dengan endophenol yang dari biru akan
berubah putih jika ditetesi Vitamin C alias asam karboksilat.
Penemuan menunjukkan bahwa jeruk impor lebih banyak Vitamin C dibandingkan jeruk lokal. Beberapa produk komersial seperti minuman kotak, botol, dsb ternyata memakai sari rasa jeruk/Essence dan hampir tidak ada kandungan Vitamin C samasekali. Produk bubuk "Nutxxxxxxxxxxxx [jangan sebut merk]" yang sangat terkenal, sedikitlebih canggih. Mereka menambahkan asam karboksilat yang diduga menaikkan jumlah Vitamin sebagai katalis C.

Artinya memang akhirnya ada vitamin C tapi bukan asli Vitamin C. Jadi Vitamin C AsPal.


Es mambo. Ini industri rumah tangga, bisa dari teh manis atau kacang hijau santan pandan gula jawa atau bahkan sirup. Banyak yang tidak memakai gula sama sekali namun sebuah produk sweetener kimia yang banyak dijual. Saya lupa namanya, nama kasarnya "biang gula".

Terasi berwarna merah karena masuk angin diberi pewarna Rhodamin B yang seharusnya dipakai untuk produktekstil. Rhodamin termasuk karsinogenik yang kuat, dan hebatnya, murah meriah. Tampaknya bukan ini saja, banyak pembuat limun,sirup, permen, sosis, dan bahkan kemungkinan masakan kerang di warteg, juga merah mengandung zat ini.

Hampir semua produk mie kering mengandung formal dehyde atawa formalin. Ini juga sering dipakai pada pembuatan tahu, bakso, sosis dsb.
Bahaya formalin sudah banyak diketahui masyarakat, mohon maaf nggak saya bahas detail disini.


Hampir semua pedagang goreng-gorengan ( tempe , tahu, bakwan, pisang, dsb) menggunakan minyak bekas dengan kadar cholesterol berlipat ganda. Anda harus cari langganan dan meyakinkan benar bahwa setiap pagi selalu minyak baru.

Dulu, kupikir paling aman beli di pagi hari karena mungkin mereka baru menggorengnya. Ternyata ada yang menyimpan kembali minyak kemaren sore dan menggunakannya di pagi hari.
Sami mawon.



Artikel ini saya dapat dari seorang kawan:
Juli Kurniawan
PT Gramedia Asri Media
Pusat Pengadaan Import




jika anda suka dengan blog ini, klik disini dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa

3 komentar:

Anang said...

semoga kita makin waspada dengan semua makanan yang kita beli

Toni Blog said...

thank infonya jadi baru tahu nih yang berbahaya itu gimana

Dien said...

Terima kasih atas INFO yang sangat menarik. Buat saya ini adala dahsiat...

Post a Comment

Semoga dengan ini, hidup kita semakin lebih baik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ideas Community