:Kajian Semi Ilmiah pada Pola Pendidikan Anak
paankbilang.blogspot,
ADAKAH yang lebih ironis dari Indonesia dalam mengurus bangsa?
Kenapa Mentalitas bangsa Indonesia dinilai banyak kalangan sebagai mentalitas yang "belum unggul"?
Dimulai dari dunia pendidikan, diakui atau tidak, sistem maupun fasilitas pendidikan sekolah berlabel: negeri di Indonesia masih jauh dari ideal. Disamping bahwa pendidikan formal kini menjelma menjadi sesuatu yang MAHAL. Yaaa walaupun
"Sekolah bukan satu-satunya tempat untuk belajar dan mengenyam pendidikan. Pendidikan luar sekolah mestinya juga menjadi alternatif,"kata Sujiwo Tejo.
Berikut sedikit kajian mengenai "kesalahan" bangsa ini dalam mendidik anak sejak usia dini.
Lagu anak-anak yang populer ternyata mengandung banyak kesalahan, mengajarkan kerancuan, dan menurunkan motivasi.
Mari kita buktikan :
Lagu Aku Seorang Kapiten
"Aku seorang kapiten...
mempunyai pedang panjang...
kalo berjalan prok..prok.. prok...
aku seorang kapiten!"
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya, pencipta lagu ini tetap konsisten, misal:
Jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi :
"Aku seorang kapiten...
mempunyai s'patu baja (bukan pedang panjang)...
kalo berjalan prok..prok.. prok..
aku seorang kapiten!"
Nah, itu baru klop!
jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
"Aku seorang kapiten...
mempunyai pedang panjang...
kalo berjalan ndul-ndul-ndul..
(atau srek.. srek.. srek...)
aku seorang kapiten!"
itu baru sesuai dengan kondisi pedang panjangnya!
Lagu Bangun Tidur
"Bangun tidur ku terus mandi..
tidak lupa menggosok gigi..
habis mandi ku tolong ibu..
membersihkan tempat tidurku.."
Perhatikan: setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi, seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!
Lagu Naik-Naik Ke Puncak Gunung
"Naik-naik ke puncak gunung..
tinggi.. tinggi sekali..
kiri kanan kulihat saja..
banyak pohon cemara.."
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yang tajam mendaki (tinggi.. tinggi sekali..) lalu si anak jadi bingung dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju-maju!
Lagu Naik Kereta Api
"Naik kereta api tut..tut..tut...
siapa hendak turut?
ke Bandung .. Surabaya..
bolehlah naik dengan naik percuma..
ayo kawanku lekas naik...
keretaku tak berhenti lama"
Nah, yang begini ini yang parah! Lagu ini seolah mem-pola anak-anak: Kalo sudah dewasa maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta-Malang dan Jakarta-Surabaya!
Lagu Burung Kutilang
"Di pucuk pohon cempaka..
burung kutilang berbunyi..
bersiul-siul sepanjang hari dengan tak jemu-jemu...
mengangguk-angguk sambil bernyanyi
trilili..lili..li li li.."
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak-anak akan realita yang sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit! bukan tralala trilili. Dan, burung itu berkicau, bukan bersiul.
Lagu Pok Ame-Ame
"Pok ame ame.. belalang kupu-kupu..
siang makan nasi, kalo malam minum susu.."
Ini jelas lagu dewasa dan tidak konsumsi anak-anak! Tau kenapa? karena yang disebutkan di atas itu (kalo malam minum susu) adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi, gak pagi gak malem ya minumnya susu!
Lagu Nina Bobo
"Nina bobo nina bobo ooh nina bobo...
kalau tidak bobo digigit nyamuk"
Menurut psikolog: Sekian tahun anak-anak Indonesia 'diajak tidur' dengan lagu yang penuh nada mengancam (kalau tidak bobo digigit KEBO nyamuk).
Lagu Bintang Kecil
"Bintang kecil di langit yang biru..."
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem langit warnanya apa? Pembodohan pada anak-anak.
Lagu Naik Delman
"Pada hari minggu ku turut ayah ke kota..
naik delman istimewa ku duduk di muka"
Nah, lagu ini mengajarkan anak untuk ber perilaku nggak sopan. Seharusnya, kalo naik delman duduknya di kursi/jok, lha kalo di muka? Nggak sopan tho?
^_^
Lagu Cangkul-Cangkul Yang dalam
"Cangkul-cangkul,
cangkul yang dalam,
--bla-bla-bla--
...menanam jagung dikebun kita..."
Kalo 'cuma' mau nanam jagung, ngapain nyangkulnya dalam-dalam? emang mo bikin sumur?
PS: Kalo ada judul Lagu yang salah, mohon koreksinya
Thanks to: Jess
jika anda suka dengan blog ini, dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa
Anak Indonesia: Anak-Anak yang "Salah Asuhan"
Bisa bayangin nggak gimana repotnya burung kutilang memoyong-monyongkan paruhnya untuk bersiul?
Menurut senior saya di kampus yang juga seorang pengajar di PAUD, lagu ini sudah dibanned dari daftar lagu wajib yang diajarkan di PAUD.
Kategori:
Mental bangsa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
11 komentar:
ternyata banyak ya kesalahan lagu2 itu kalo diteliti secara seksama :D
kesalahannya ternyata tidak sedikit ...
Enek-enek wae paank... Jareku opo tiba-e.... Tapi bagus juga analisa lu.. masuk akal dan perlu dukungan untuk disosialisasikan ke dinas seni dan budaya. Yuk siapa mau bantu?
penemuan yang gokil, karena selama ini kita tidak menyadainya.. :)
wah...
baru sadar saya...
Pencerahan nih...
kalo gitu saya kasih PR ya...
selamat mengerjakan . . .
Msa Paank selalu penuh dengan ide posting yang kreativ
@ Semua
Wah terlalu serius gw 'ngomongnya' yah?
padahal niatnye mo dikoreksi secara lucu-lucuan.
Eniwey makasih kedatangan dan apresiasinya,
@ Teddy
PRnya segera dikerjakan
ada lagi brot lagu yang membodohi
" AKu punya ajing kecil
ku beri nami helmi.
di senag bermain-main
sambil bernyanyi-nyanyi "
coba.. mana ada anjing bisa bernyanyi
hihi ****** ngaciiiirrrrr ...
@ Jaloee
Koreksi Kang, yang bener:
"Aku punya anjing kecil
kuberi nama Jovie,
dia senang bermain-main
bla-bla-bla"
wkwkwk
Nakal...Nakal....
mamih, Jovie di dzolimi lagi,...huks..huks...
mamih,....eh salah...
mamakelah.....Mbokenelah....biyungelah...aduh malah dadi nyanyi....
kwkwkw....
Thx yah Mas Panks..
Wakakakak... meski niatnya guyon, mungkin ada benarnya kalo ini yang menyebabkan mental bangsa Indonesia jadi seperti ini...:D
Post a Comment
Semoga dengan ini, hidup kita semakin lebih baik