Caleg Pemilu 2009

paankbilang.blogspot,
Pemilihan umum legislatif sebentar lagi. Rakyat menunggu hadirnya pemimpin baru yang mampu memberi harapan baru. Harapan yang mewujud, bukan sekedar harapan thok. Dengan kendaraan partai politik, para calon legislatif terjangkit virus narsistik dengan memajang foto dan kata-kata pujian tentang dirinya. Tak terkecuali saya.

Melalui media blog ini saya bersama partai GOBLOG (Golongan Blogger) mohon doa restu dan dukungan untuk ikut berpartisipasi menjadi penyalur aspirasi rakyat. Dalam hal ini rakyat blogger. Berikut saya tayangkan foto saya yang paling keren bersama logo partai Goblog yang pada saat pengundian nomor mendapat nomor 46: nomornya The Doctor.

klik pada gambar untuk memperjelas

Memang foto saya tidak sedang tersenyum (tapi saya memakai jas mahal pinjaman), tidak berpeci, dan tidak dalam pose orator layaknya caleg lain. Harap diingat, Pilihlah saya karena saya adalah caleg dengan nomor urut satu. Ini nomor yang keren dan saya beli dengan harga yang mahal kepada partai. Dulu saya kira pemilu 2009 masih menggunakan peraturan lama yang (hampir) menjamin duduknya caleg nomor urut satu di kursi legislatif, wallah ternyata aturannya dirubah. ***Kasian deh saya***

Kenapa anda harus memilih saya?
Saya adalah calon (anggota) legislatif yang MUDA, JUJUR dan MERAKYAT. Mari kita perjelas.
Dari segi usia, saya dilahirkan tahun 1986, so pasti brondong kan? Pencalonan saya kali ini juga sebagai ajang belajar alias coba-coba, biar di masa tua kelak bisa jadi poly-tikus handal. Saya orang yang JUJUR, bisa dibuktikan dengan saya yang hafal lagunya RADJA yang judulnya JUJUR. Tentang korupsi, saya akan mengikuti saran presiden SBY untuk “Katakan TIDAK pada korupsi”. TIDAK sekarang karena belum jadi, TIDAK mungkin saya memberitahu kalian kalau saya melakukan, dan TIDAK dalam jumlah kecil karena semakin besar saya korupsi semakin mudah saya bebas. Bisa dimaklumi?

Terkait dengan saya yang JUJUR, berikut pandangan awal saya ketika nanti berhasil duduk. Langkah pertama yang harus saya lakukan adalah berusaha membayar hutang kampanye. Untuk melakukan kampanye dan aksi narsisme, saya harus menyediakan anggaran yang buanyak. Posko Tim sukses, baliho, poster, spanduk ucapan yang sebelumnya tidak pernah saya ucapkan, aksi sok-sial, dan lain-lain. Dan itu saya dapat dari pinjam sana-sini, saya kan masih muda. Betul kan?

Para senior yang telah lebih dulu ‘duduk’, gaji bulanannya (konon) adalah 4 juta rupiah setiap bulannya, ditambah berbagai tunjangan yang tidak bisa saya rinci disini total sekitar 36 juta rupiah per bulan. Jadi total dana yang akan saya terima tiap bulan sekitar 40 juta rupiah. Jika saya kalkulasi, selama satu tahun saya menjabat nanti berarti saya akan menerima gaji 12 x 40 juta = 480 juta rupiah per tahun. Masa jabatan anggota legislatif adalah 5 tahun, jadi dana yang mungkin akan saya dapatkan selama menjabat adalah 5 x 480 juta = 2,4 milyar rupiah. Dengan adanya insentif dari ‘proyek-proyek halal’, anggap saja 100 juta rupiah maka total dana yang saya dapatkan kurang lebih 2,5 milyar rupiah.

Karena saya JUJUR, saya akan transparan. Anggaran untuk kampanye dan aksi narsisme, saya anggarkan 5 milyar rupiah. Itu untuk pembuatan dan penyebaran baliho, poster, stiker, dan aksi-aksi sok-sial perayu massa. Itu aja mepet banget lho, jujur. Dalam rangka memperoleh suara terbanyak, dengan dibantu partai saya juga membentuk tim relawan di daerah-daerah. Walaupun namanya “relawan”, tapi tetap saja mereka meminta bayaran tinggi untuk mensukseskan saya, dan lagi, itu tersebar di daerah-daerah di hampir seluruh negeri. Bisa anda bayangkan biaya yang harus saya keluarkan untuk bisa duduk? Sementara kalau saya jalannya lurus-lurus aja selama lima tahun, saya cuma dapet separo dari dana yang saya keluarkan.
Lalu darimana dong saya harus mbayar hutang? Duit 5 milyar yang untuk kampanye itu harus kembali, hari gini masih kerja bakti? Belum lagi saya harus ‘menyumbang’ ke kas partai, trus, biaya syukuran saya darimana dong? Lalu, saya kan anggota legislatif, penampilan dan gaya hidup saya juga harus elit, lalu untuk beli jas bermerk, untuk main golf? Untuk makan yang enak-enak? Untuk memper-keren rumah saya? Untuk membelikan baju adik dan bapak-ibu saya biar elit juga? Fasilitas-fasilita pribadi seperti laptop, HP kelas High-End harus saya beli dari uang apa? Teman-teman sepermainan saya pasti akan datang memberi selamat kalau saya benar-benar jadi, masa saya biarin mereka? Harus ntraktir kan? Saya kan MERAKYAT. Duitnya darimana? Ngutang lagi? Malu dong!

Ada yang punya solusi? Selain bahwa saya harus ‘jualan’ omong, membawa nama “aspirasi”, apalagi dong yang harus saya lakukan untuk dapet penghasilan tambahan? Saran anda saya tunggu.


PILIH SAYA, CONTRENG DIMANAPUN ANDA SUKA!!!.
PAANK CALEG DPR PUSAT DARI PARTAI GOBLOG: MUDA, JUJUR, dan MERAKYAT!!”




jika anda suka dengan blog ini, dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa

Segera terbit:
- Mobil Canggih dengan Kendali suara Produksi anak negeri
- Menikmati Mencret: Obat herbal baru untuk mencret ditemukan