paankbilang.blogspot, Suatu waktu di lobby sebuah kantor. Saya bersama seorang teman masuk dengan maksud menawarkan proyek sederhana. Seorang pria nampak sedang berdiri membelakangi pintu masuk. Dia sedang sibuk memeriksa beberapa lembar kertas di meja receptionist. Dan kursi receptionist ternyata kosong. Dengan ramah pria tadi menghampiri dan menyapa begitu mengetahui kami masuk.
"Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu?" sapa pria itu dengan senyum menggoda.
"Kami dari xxxxx bermaksud menawarkan xxxxx, bisa kami bertemu dengan pimpinan?" jawab teman saya sembari balik bertanya.
"Oh. Silakan duduk pak, kebetulan saya direkturnya."
"bla-bla-bla" obrolan pun berlanjut.
Kesimpulan awal saya:
Pria ramah, necis, berdasi (yang ternyata benar-benar direktur) tadi mendapatkan posisi direktur karena kebetulan semata.
Term 'kebetulan' nampaknya menjadi sangat populer bagi mereka yang bermaksud merendahkan diri (baca: bersikap sopan). Padahal seingat saya, dulu ketika mengikuti training HRD, kata 'kebetulan' sebaiknya dihindari dalam pembicaraan bisnis, apalagi saat wawancara kerja/interview. Alasannya,... kebetulan sebagian besar HRD mencari orang yang besemangat, gigih, ulet dan jujur bukan orang yang mengandalkan keberuntungan.
Ada yang sepakat dengan saya?
jika anda suka dengan blog ini, dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa
Kebetulan
Kategori:
Khas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 komentar:
hehehehe....kebetulan kangen lama ga mampir... jadine... kok ya kebetulan lagi saya emang suka baca tulisan mas paank...hmmmm..emang serba kebetulan ya mas pank....
Dan kebetulan terakhir, kok saya pengin ketawa.....hehehehe
kebetulan juga, aq ingin meninggalkan jejak
@ Belajar Blog:
Wah, memang serba kebetulan ya? hmmm kebetulan sekali,...
@ ratih:
Kebetulan masih ada space untuk jejak anda
Salam kenal blogger kalimantan ...
Post a Comment
Semoga dengan ini, hidup kita semakin lebih baik