Nyeri Lutut Indikasi Kerusakan Otak

Jangan abaikan nyeri Lutut!!!

paankbilang.blogspot,
Rasa nyeri pada lutut, menurut penelitian terbaru dari Dr. Pherlee di Laboratorium Ide menunjukkan adanya korelasi pada kesehatan otak. Hal ini karena adanya interaksi yang kompleks dari otot, ligament, dan tendon yang menstabilisasi sendi patellofemorale, yang dibentuk oleh patella (topi lutut) dan ujung tulang femur (tulang paha). Permasalahan mekanisme ekstensor salah satu penyakit ortopedik yang paling sering terjadi dan mungkin termasuk diantara yang paling sulit didiagnosis dan diterapi. Penyakit ini sering diberi label sebagai nyeri lutut anterior atau sindroma penekanan lutut, yang semua istilah ini bukanlah diagnosis yang benar. Dokter/terapis anda harus menemukan diagnosis yang benar, dan dia harus memeriksa lutut anda lebih dari sekali untuk memastikan penyebab dari timbulnya mekanisme nyeri dan dis-ability pada lutut anda. Dalam pada itu, latihan rehabilitasi yang rutin dan tepat bisa menghilangkan rasa nyeri.

Hubungan Kinerja Otak dengan Otot-Otot Lutut

Kita lihat simulasi sederhananya pada bayi, Dengan merangkak maka otak bayi akan terstimulasi. Selain itu dengan bertepuk tangan, menyanyi, dan menari juga menjadi bagian dari senam otak. Saat anak bertepuk tangan maka energi akan mengalir pada masing-masing ujung jarinya dan berjalan hingga ke otak.
Ada tiga dimensi otak/brain, yaitu laterality (bagian kiri dan kanan), focus (bagian muka dan belakang), serta pemusatan (bagian atas dan bawah). Dimensi lateralitas berfungsi untuk komunikasi dan dilakukan dengan gerakan menyeberang garis tengah. Pada dimensi ini otak kiri menjadi aktif jika sisi kanan tubuh digerakkan dan sebaliknya. Menyentuh tangan kiri ke lutut atau tumit kanan dan sebaliknya merupakan gerakan menyeberang yang bermanfaat bagi dimensi otak kiri dan kanan.

Jika anda cermat, ketika lutut kita mengalami shocking/benturan, sejenak kepala kita akan pusing/dizzy/nggelyeng(:Jawa)/lieur(:Sunda).

"kasus seperti ini tidak biasanya disadari oleh semua orang karena terjadi hanya dalam hitungan detik" tutur dokter yang juga seorang climber ini

Research yang dilakukan sejak dua tahun lalu itu, pada 25 Agustus kemarin mulai menemukan titik terang.

"benturan fatal pada lutut bisa juga menjadi pemicu awal terjadinya gegar otak"

Nah Lo!
"Kami belum bisa mengumumkan hasil ini kepada publik karena masih harus dikaji lebih lanjut." kata Dr. Pherlee lagi.

karena alasan itu pula, saya nggak mencantumkan nama lengkap sang dokter dan Lab tempat beliau melakukan research, biar nggak memicu konflik. Betul?

Informasi ini cukup mengejutkan bagi saya, dan terutama temen-temen breakdancer yang dominan menggunakan lutut sebagai "alat". Jika ada informasi yang sekiranya penting untuk di-publish, artikel ini akan di update secepatnya.

Pernyataan Dr. Pherlee pada penutup interview cukup menenangkan:
"Yang perlu diketahui masyarakat agar tak cemas adalah, bahwa indikasi kerusakan otak yang berdasar pada nyeri lutut ini hanya terjadi pada sebagian orang yang mempunyai brain category tertentu."

Lalu, kategori semacam apa yang anda research Dok?
"Hanya pada otak-otak yang terletak di dengkul/lutut, benturan pada lutut tentu akan sangat berpengaruh. Otak yang terletak ditempatnya (kepala) ya nggak terlalu berpengaruh, kecuali jika gara-gara nyeri lutut kemudian kita jatuh dari gedung Lantai 50 dengan posisi kepala dibawah, itu baru berpengaruh."

Maksudnya Dok?
"yaaa, di negeri anda, Indonesia, banyak orang yang menaruh otaknya di dengkul/lutut sehingga mereka tidak mampu berfikir jernih. Lha orang-orang semacam ini yang kami research. Artinya, kalau otak anda masih anda pakai untuk berfikir rasional, tentu itu adalah tanda otak anda masih berada pada tempatnya. Anda nggak perlu cemas dengan nyeri lutut." tutupnya.


jika anda suka dengan blog ini, klik disini
dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa