Sadarlah, Wahai Musisi Indonesia

Download versi PDF


paank lagi lipsyncpaankbilang.blogspot, Pernah liat acara-acara musik di tipi yang belakangan lagi booming?. Jika cermat, menurut anda, berapa persen yang beneran nyanyi dan berapa persen yang cuma lipsync?. Itulah.
Yang saya heran, sebagian besar band-band atau penyanyi yang tampil di acara seperti ini tampil secara lip sync! mungkin sebagian orang menganggap:
"alah, ga papa lah, yang penting band terkenal"
Atau berbagai alasan lain. Tapi saya sendiri merasa tidak nyaman. Apa bedanya denger kaset audio atau mp3 band-band itu dengan berpanas-panasan di halaman Mall yang ada di kota-kota besar, sambil berdesak-desakan dengan orang lain?(Andrian Pradana)
Kabarnya biaya utk artist/band yg tampil lipsyinc lbh murah. Jadi utk memangkas biaya produksi acara musik di TV swasta, apalagi yg hampir tiap hari acaranya, lipsync adlh strategi jitu. Yang paling konyol kalo suara yg keluar dari sound suara vokalis tapi si vokalis malahan sedang mengarahkan mic ke penonton jadi deh keliatan begonya.
Dari searching di tempatnya Mbah Google, beberapa orang yang ikut bicara tentang lipsync sebagai berikut:

"Memang buat produksi TV (on studio), apalagi live show, lebih gampang n aman dibikin lipsync. Gak perlu ribet masang sound system yang gila2, tinggal aja tu pemain cuap2 n begaya depan kamera, suaranya diambil dari CD."
(pentol_joker)

"salut ma Erros yang maen ma Jagostu...waktu lagi di shoot ma kameramen (secara, lagi bagiannya maen interlude..) dia malah pamer-pamer pick... hal yang sama dilakuin waktu maen di PESTA Indosiar (duhh...jadul banget ga sih aku??) malah tukeran gitar ma Sakti...whehehehehhhhh...."
(suaminya_neni)

"padahal kan kualitas penyanyi atau band itu baka kelihatan banget saat tampil live
Dan lip sync mernghancurkannya......"
(m4rino)

dan lain-lain.
pun dari pengalaman saya, waktu itu di---acara Musiknya RCTI yang dipandu Luna Maya, Olga, dan Raffi Ahmad--- Seventeen tampil Live dan ketika musik mulai berbunyi, Vokalisnya malah joget-joget nggak nyanyi walopun personel yang lain asyik dengan alat musik masing-masing dan suara vokal-nya terdengar. Seketika acara dipotong iklan dan saya terbahak-bahak. Salut.
Mungkin sebagian mereka belum paham kalo dengan "bersandiwara" macam itu justru akan menurunkan bargaining position mereka. Dan Yang perlu mereka camkan adalah, tak sedikit orang yang langsung jatuh cinta saat melihat penyanyi/band yang di TV nampak biasa saja tapi tampil Live dengan menawan. Satu lagi, beberapa bulan lalu di Festival Band SMA di---sebuah kota di Jawa Tengah--- saat Dewan juri mau mengumumkan pemenang, ada ucapan yang patut dikutip:
"Yang menang dan yang belum menang, kalian tetap lebih baik dari beberapa idola kalian yang sering tampil di televisi. Kenapa? karena kalian disini benar-benar menyanyi dan benar-benar memainkan alat musik..."

Ada yang mau berpendapat?

gambar Courtesy of: indonesiaindonesia[dot]com


Top Blogs jika anda suka dengan blog ini, dan,
jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa

11 komentar:

an4k`SinGKonG said...

hehehehe...iya betol tuh mas
masak live sama kaset suaranya mirip bangeeeeeeett, ga mungkin kalo asli dah
nice info sob

acepaneh said...

Hu-uh....inilah ciri seni kalo udah jadi komersil.Padahal kan ya? harusnya? kalo kata gua? Gimana mau berseni kalo cuman manggut-manggut ajah nurutin suara kaset ... Payah lah pokonyah....

herdianto said...

gak telat lah, cara pembahasannya khan beda bro...
ini malah lebih bagus daripada saya yng cuma pendapat pribadi, ini malah mengumpulkan banyak pendapat. seru...

Sendiko said...

iya ya? padahal, menurut saya, itu konsekuensi dong. kalo cuma jagoan di rekaman ya jangan mau jadi publik figur. tul gak?
Salam pramuka!!!

buwel said...

Setuju Bro....mangkanya aku salutt ama armand maulana....yang on fire saat manggung....siiip

namaku wendy said...

kalo diriku yg bersuara cempreng inih yah baru pantes dan dimahapkan yah kalo lip apa itu tadi yaiku lah poko'e huehehe

sastra radio said...

hmm.setuju, sobat. artikel bagus. ide dahsyat!

sastra radio said...

mampir lagi ah. boleh kan? soalnya betah di sini. hmmm,..sudah saatnya ada revolusi paradigma bermusik bagi para musisi kita. salah satunya adalah: bermusik untuk musik, bukan "memainka musik hanya untuk terkenal."

paank Fachrezi said...

Sorry baru sempet OL

@ an4k`SinGKonG:
Iya. udah gitu gayanya kayak iya-iyaha wkwkwk

@ acepaneh:
ho ho ho ho, Mungkin mereka suka makan 'gaji buta'

@ Herdianto:
Terimakasih mas, semoga menjadi tambahan 'kritik' bagi musisi2 kita

@ Sendiko:
Salam Pramuka hue he he

@ buwel:
Itulah (mungkin) alasan kenapa Armand dkk memiliki fans fanatik yang luarbiasa berkembang

@ mbak wendy:
Ah, mbak terlalu merendah. Waktu di kamar mandi suara mbak terdengar bagus banget kok mbak: kricik-kricik-kricik ---piss mbak

@ sastra radio:
Bagaimana kalo sesekali kita selenggarakan Seminar anti lipsync? he he
Terimakasih broth, atas kunjungannya juga ^_^,...

Anonymous said...

sehabis baca ini, setuju banget deh dengan pemikiran mas..

salah satu temanku yang maen band juga mengatakan hal yang sama dengan m4rino..
"suatu band bakal ketahuan kualitasnya jika dia konser atau tampil live"

jika ada seminar anti lipsync... mungkin bakal masuk koran atau berita tuh acara

Fuadi said...

ya begitulah indonesia, makasi om atas infonya, blog yang bagus, senang mampir di sini. mampir balik ya om di http://buanasenja.blogspot.com

Post a Comment

Semoga dengan ini, hidup kita semakin lebih baik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ideas Community