paankbilang.blogspot, Nama Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) makin bergema. Beliau kian banyak dibicarakan berkaitan dengan pencalonannya sebagai calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, berpasangan dengan Ahok. Banyak yang mendukungnya, mengharapkan beliau mampu merubah Jakarta seperti saat menjabat sebagai walikota Solo. Tak sedikit yang berharap Jakarta mengalami perubahan berarti di tangan Jokowi-Ahok. Tak sedikit yang menebar asa, bahwa tangan Jokowi-Ahok akan membuat Jakarta lebih manusiawi, seperti kepribadian Jokowi yang dikenal luas sangat memanusiakan manusia/humanis.
Namun saia tidak akan nyoblos Jokowi-Ahok pada pilkada DKI mendatang. Saya tidak akan memilih pasangan Jokowi-Ahok!
Konon kabarnya ada kebiasaan kecil yang dilakukan Jokowi, yang tak dilakukan orang-orang politik saat masa kampanye dan pencalonan diri. Hal-hal kecil yang berkaitan dengan Jokowi yang tak banyak diketahui orang dan diungkap media di antaranya:
- Ketika lawan politik sibuk dengan kampanye terbuka saat Pilkada, memasang spanduk dan baliho besar-besar di berbagai sudut kota, Jokowi bersama pasangannya Hadi Rudyatmo hampir setiap hari menyambangi masyarakat di pelosok-pelosok kota. Mereka melihat langsung dan berdialog dengan masyarakat. Mereka menanyakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Pada masa kampanye periode kedua Jokowi-Rudy juga melakukan hal sama.
- Kebiasaan “sambang” (berkunjung) ini berlanjut hingga dia menjabat Walikota. Setiap Jumat secara rutin Jokowi mengajak jajarannya (para kepala dinas) bersepeda mulai jam 06.00 WIB, dalam agenda mider praja. Mider praja ini adalah acara jalan-jalan ke kampung-kampung untuk melihat kondisi dan berdialog langsung dengan masyarakat. Acara dilakukan relatif spontan, dan biasanya masyarakat di kampung-kampung itu kaget, karena tahu-tahu walikota mengunjungi mereka.
- Acara sambang ini juga dilakukan Jokowi untuk menjelaskan kondisinya kepada masyarakat terkait pencalonannya sebagai DKI 1. Dia bicara langsung kepada masyarakat di kampung-kampung, yang akhirnya mengerti mengapa pemimpinnya harus mencalonkan diri di daerah lain, yang semata-mata karena perintah partai. Jokowi juga berjanji, bila tak terpilih akan dengan senang hati pulang ke Solo, melanjutkan memimpin Kota Bengawan hingga masa tugas selesai.
- Jokowi paling anti bila fotonya dipasang besar-besar di spanduk atau baliho untuk sosialisasi suatu program, seperti banyak dilakukan kepala daerah lainnya. Dia mengaku malu fotonya mejeng di jalan dan dilihatin banyak orang. Pernah suatu ketika, pejabat baru yang belum mengetahui karakternyat memajang fotonya super besar untuk promosi sebuah program Pemerintah Kota dalam bentuk baliho di sekitar jembatan penyeberangan Pasar Gede Solo. Saat Jokowi lewat dan mengetahui fotonya mejeng super besar di situ, dia langsung menelepon si kepala dinas, dan hari itu juga baliho Jokowi dibredel.
- Jokowi sebenarnya tidak berminat mencalonkan diri berkecimpung di dunia politik sebagai walikota. Teman-temannya di Asmindo-lah yang mendorongnya untuk masuk dunia politik dan maju dalam Pilkada. Mereka juga yang membiayai proses pencalonan. Di periode kedua, puluhan masyarakatlah yang meminta Jokowi maju kembali untuk menata Kota Solo. Kelompok-kelompok masyarakat bergantian menggeruduk Kantor Balaikota maupun Rumah Dinas untuk meminta Jokowi maju lagi. Di periode kedua Jokowi menang dengan perolehan suara di atas 90% atas lawannya, Eddie Wirabhumi (mantu Pakubuwono XIII dari Demokrat).
- Saat tahun 1997, saat orang lain baru mulai mengenal internet dan masih nanak nunuk. Jokowi sudah menggunakan internet untuk bekerja dan biasa chatting dengan buyer mebel produksinya di luar negeri.
- Jokowi di waktu selanya yang sedikit kadang suka berkeliaran sendiri mengendarai motor tanpa pengawalan ajudan sekalipun. Dia berkeliling kota. Suatu ketika, dia pernah diberhentikan polisi karena ada razia. Lalu dia diminta menunjukkan SIM dan STNK. Saat polisi melihat identitasnya, baru menyadari bahwa yang dirazia adalah Walikota.
- Saat banjir Solo 2007, Jokowi dan sopir pribadinya mengunjungi korban banjir di berbagai tempat. Eh tanpa disangka di tengah banjir mobil dinas Jokowi macet. Dia pun rela berbasah-basah mendorong mobilnya.
- Jokowi adalah penggemar musik rock. Dia sangat menggemari kelompok musik Metallica, Led Zeppelin, Sepultura, Deep Purbpel dan Lamb of God. Dalam suatu kesempatan konser rock di Solo, dia ikut berjingkrak-jingkrak di tengah-tengah penggemar musik rock lainnya.
- Jokowi tidak menguasai Rumah Dinasnya untuk diri sendiri dan keluarga. Dia membuka Rumah Dinas Walikota Solo di Lojigandrung seluas-luasnya. Tak jarang acara-acara berbagai elemen masyarakat dilakukan di pendapa Rumah Dinas Walikota.
- Suatu ketika, Jokowi dan sopir pribadi serta ajudannya pulang larut sekali. Pintu Gerbang Rumah Dinas sudah terkunci, dan penjaga tidak tampak membukakakan pintu. Spontan Jokowi memanjat pagar untuk masuk. Dia juga melarang sopir dan ajudan membangunkan penjaga. “Kasihan, mungkin dia capek. Nggak usah dibangunkan. Toh pintu gerbang sudah terkunci rapat,” katanya.
- Saat Opera van Java (Parto, Nunung dkk) tampil pada OVJ live di Stadion R Maladi Solo, Jokowi datang sesuai undangan. Namun lagi-lagi dia tidak bisa masuk secara leluasa, karena masyarakat berjubel di semua pintu masuk. Dia melarang ajudan untuk meminta masyarakat minggir. Alih-alih minta dicarikan jalan, Jokowi malah bertindak “anarkhistis” lagi: dengan melompat pagar yang tak begitu banyak dikerumuni orang.
- Kalau Jokowi seumur-umur menjadi walikota tak pernah ambil gaji, udah banyak yang tahu kan ya?
Sebagai penutup, ngomong-ngomong saia barusan mendapat informasi bahwa bila Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI, dia bukan Walikota Solo pertama yang akhirnya menjabat Gubernur DKI. Gubernur DKI Jakarta periode 1951-1953, Sjamsuridjal, adalah mantan Walikota Solo periode 1946-1949.
Tapi sekali lagi: Saya TIDAK AKAN mencoblos atau memilih pasangan ini!! TIDAK AKAN! alasan saia sederhana saja: Saya bukan warga Jakarta!
jika anda suka dengan blog ini, dan,jangan lupa ninggalin comment sama isi buku tamu yaa
28 komentar:
apik tenan nda
Huhhh saya juga tidak akan memilih pasangan ini di pilkada DKI nanti....
Saya bukan penduduk berKTP DKI sih
saya tahu bahwa Pak Jokowi memang sehebat itu, tp alangkah baiknya kalau tulisan ini juga dilengkapi dengan sebuah kritikan terhadap beliau..kan baik juga untuk masukan terhadap beliau atau masyarakat yang ingin mengenalnya..tapi over all, saya suka dengan tulisan ini..keren..terima kasih
setuju mas memang bagus sekali beliau tetapi masih byk kritikan yang seharus nya untuk lebih baik lagi...
http://pelesa.blogspot.com/
saya makin salut dengan pak jokowi, harumkan nama solo di panggung nasional pak, maju terus demi kebaikan masyarakat dan semoga makin banyak orang terinspirasi dengan model kepemimpinannya yg jujur, humanis, dan anti korupsi.
Jangan pilih Jokowi, supaya Beliau tetap memimpin SOLO, karena saya wong SOLO ;D
haha...beneran harus baca ampe ABIS dulu, baru bisa nyadar 'joke' ala sarkastis nya!
keren, keren...ane hampir saja tertipu juga! :D
MAJU TERUS, JOKOWI !
Time for the REAL Changes!!
ulasan yan bagus, namun akan lebih komprehensif lagi jika dilengkapi juga kekurangan yang ada dalam masa pemerintahan jokowi.
seperti :
1. Perkembangan properti di Solo yang tidak diimbangi dengan perkembangan infrastruktur jalan.
2. memang beliau seseorang yang spontan dalam pengambilan keputusan, sehingga ada beberapa keputusannya yang hanya menjadi greng! pada awal terciptanya saja, namun tidak ada keberlanjutan/perawatan sehingga sekarang keberlangsungannya sedikit terancam, contoh : tamanisasi sekitar bantaran kali, sepur kluthuk, railbus, proyek pasar2 tradisional
terima kasih
halah..selesain dulu jabatan...dasar JOKOWI kutu loncat
Tidak ada calon yang lebih brilian dari seorang Jokowi.
Indonesia butuh pemimpin yang progresif dan sederhana, saat ini jokowi contoh real.
Ada apa dengan Jokowi, kenapa Jokowi sangat disukai masyarakat Solo, kenapa banyak orang mencintai Jokowi, kenapa ia begitu populer dimana-mana. Dan Jokowi seakan menjadi realitas pemimpin alternatif Indonesia di masa depan. Dari seluruh Calon Gubernur DKI, hanya Jokowi yang terbukti secara efektif membenahi dan mengatur pemerintahan kota.
Kisah Jokowi bermula pada sebuah pasar klithikan, -klithikan adalah bahasa Jawa yang menyebut pasar barang bekas. Jokowi melihat pasar klithikan Solo yang terletak tak jauh dari Pasar Legi semangkin semrawut, ia ingin memindahkan ke sebuah Pasar yang lebih manusiawi, teratur dan menjadi pasar tujuan wisata. Solo adalah kota dimana masa lalu menjadi istimewa, karena Solo selama ratusan tahun pernah menjadi pusat kekuasaan Jawa. Peninggalan barang-barang bekas menjadi penting bagi pemburu barang antik. Di sini Jokowi melihat peluang ekonomi rakyat bisa dihidupkan.
Apa yang dilakukan Jokowi, dia tidak melakukan kekerasan, dia tidak mengerahkan ratusan satpol PP untuk menggebuki pedagang seperti yang dilakukan pemimpin daerah lain. Tapi ia mengundang pedagang untuk datang, tidak sekali dua kali. Tapi ratusan kali..!!. Ini artinya : Kunci dari kekuasaan di negara demokrasi adalah ‘DIALOG’. Apabila rezim SBY mengutamakan pencitraan yang tampa sengaja mengunci ‘dialog’ maka kebalikan dengan Jokowi ia menggunakan bahasa dialog, ia melihat rakyat sebagai gudang gagasan, ia mencatat apa mau rakyat, kemudian mengarsitekkan kemauan rakyat itu ke dalam kebijakan publik. Ini adalah tata cara pemerintahan yang modern.
Jokowi juga mengektifkan pemerintahan kota Solo, ia memberlakukan pelayanan masyarakat dengan kecepatan birokrasi yang efisien, ia tau masyarakat tidak boleh dibebani oleh pelayanan publik yang bobrok, karena itu akan merusak jam kerja masyarakat. Jokowi membangun sistem administrasi yang efektif, pelayanan publik yang efektif seperti pelayanan pembuatan KTP. Banyak camat yang melawan kebijakan itu, tapi Jokowi berani menggunakan kekuasaannya. ‘Pecat pejabat publik yang melawan dan menghalangi masyarakat mendapatkan hak efisiensi-nya’. Di bawah Jokowi, kota Solo menjadi kota paling efektif birokrasinya di seluruh Indonesia.
Jakarta, 22 Maret 2012.
--Anton DHN
Jokowi juga melawan Modal Asing dengan gaya bahasa yang lugas. Ia tau potensi industri otomotif di Indonesia, apabila Industri otomotif Indonesia mendapatkan 40% dari pasar Indonesia maka pengangguran akan dikurangi secara besar-besaran, jam kerja rakyat Indonesia untuk rakyat Indonesia, ada titik-titik kemakmuran disana, ada kesejahteraan yang mampu dihidupkan. Jokowi secara efektif membangunkan kesadaran produktif bagi bangsa Indonesia, ia mengingatkan bangsa ini agar Berdikari, agar memiliki industri yang mampu menyuplai pasar sendiri. Ia mencitrakan sebagai penjual mobil esemka, ternyata opini itu begitu meledaknya, masyarakat luas antusias, bangsa ini rindu akan kebesaran produksi anak-anak bangsa. Tapi kerinduan itu tidak dijawab oleh rezim yang sekarang, yang lebih memilih menaikkan harga BBM ketimbang memberantas korupsi dan mengumumkan kejujuran bahwa mereka butuh dana Pemilu 2014.
Jokowi paham bahwa sebuah kota, adalah sebuah ruang kemanusiaan, untuk itu Jokowi menolak pembangunan Mall-Mall. Alih-alih membangun Mall ia justru memerintahkan pembangunan pasar rakyat di penjuru kota, ia menciptakan kantung-kantung ekonomi rakyat, rakyat yang mampu menggerakkan dirinya sebagai penentu ekonomi bangsa, bukan dikte atas modal besar. Rakyat disejahterakan, bahkan Jokowi berani menantang Gubernur untuk menolak mendirikan Mall. “Bagi saya pasar lebih baik daripada Mall yang menghalangi semua orang untuk masuk, karena di pasar semua orang punya tak punya uang bisa masuk, tapi tidak di mall”. Pasar dalam konteks budaya di Indonesia bukan hanya pertemuan jual beli, bukan hanya persoalan harga mati. Pasar adalah pertemuan masyarakat, tempat orang tertawa, sedih dan saling bercerita. Suasana manusiawi pasar inilah yang perlahan hilang. Dan Jokowi ingin menghidupkan, terbukti Jokowi meningkat penghasilan pendapatan APBD dari pasar lebih dari 100%, jadi ekonomi rakyat tak selalu merugikan seperti yang didengung-dengungkan kaum Neoliberalisme keblinger itu.
Bila di tahun 2010 kita melihat bagaimana Pemda DKI gagal menyelesaikan kasus Koja bahkan di depan mata banyak orang begitu mudah manusia terbunuh. Maka tidak di Solo, Jokowi mengedepankan dialog, mengedepankan kebudayaan, ada cara lain untuk mendengarkan keinginan rakyat, ada cara lain untuk menghargai rakyat dan bersama-sama membangun ruang kota, tidak dengan membunuh atau hanya pamer kebohongan. Pada Jokowi masa depan Jakarta terletak.
Jakarta, 22 Maret 2012.
--Anton DHN
seeeppp gan,
join me site yha gan,
seeeppp gan,
join me site yha gan,
Jokowi sih oke, tapi teman2 separtainya bakalan makin "kreatif". Tau sendiri track record partainya...
Judul tulisan ama isinya gak nyambung..bilang aje terus terang sesuai judul..
Nice posting..
Biasanya yang anti-jokowi akan terprovokasi buat baca tulisannya..
Soalnya anti-jokowi biasanya uda resisten.. jadi ga mau ngeliat kelebihan2 Jokowi..
Maju terus Pak.. bukan sekedar untuk Jakarta..
Tapi untuk Indonesia..
:-)
Bagus2 yya ya,Samasayajuga gk milih karena saya orang Bekasoy!
Bagus2 yya ya,Samasayajuga gk milih karena saya orang Bekasoy!
Bagus2 yya ya,Samasayajuga gk milih karena saya orang Bekasoy!
Alkhamdulillah
baca Quran ga?
wah kemeja jokowi yang kotak2 sedang banyak dicari orang,,emang jokowi orangnya nyentrik gan :D
nobody perfect but among the others..this man adalah yg paling ideal not only for solo tp jg utk DKI..(biarpun semua jg tahu DKI bukan Solo)
Bagus Itu namanya gan...
Pro rakyat....
Saya kira ulasan diatas itu mencerminkan sebuah kepemimpinan yang Pro Rakyat...
Hahahahaha...
Ane Blogger yang satu ini saya kira ga memahami Kondisi Masyarakat saat ini....
jempol
gaya kepemimpinannya setelah 2 bulan memang sangat berbeda dengan para pemimpin terdahulu yangberasal dari elit birokrat dan militer. Semoga gaya kepemimpinan demikian bisa membuat jakarta menjadi kota yang ideal dan di idam idamkan
cerita dewasa
lotere indonesia
nonton bokep
Nonton Movie Online
Film Bioskop Terbaru
berita artis hot
Post a Comment
Semoga dengan ini, hidup kita semakin lebih baik